Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengadakan pertemuan dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) untuk menerima paparan mengenai capaian perusahaan di tahun 2022 dan rencana tahun 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur NTB diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Lalu Gita Ariadi, serta pejabat utama Pemprov NTB. Sekda NTB mengapresiasi paparan program rencana pengembangan pembangunan smelter dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTGU) meskipun dalam dua tahun terakhir perusahaan mengalami kendala akibat pandemi COVID-19.
Selain itu, Sekda NTB juga mengapresiasi program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang dilakukan di tahun 2022 dan rencana tahun 2023.
“Pemprov NTB akan mendukung program-program yang sudah dipaparkan. Kita juga akan memberikan masukan kepada AMMAN agar target yang dicanangkan bisa tercapai dan tepat sasaran. Pemprov NTB akan terus memberikan dukungan dan berkolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan sinergi yang baik diharapkan kita dapat terus memacu perekonomian di provinsi NTB,” jelas Lalu Gita Ariadi.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau, mengharapkan dukungan solid dari semua pihak, terutama karena begitu banyak proyek yang sedang berjalan. Terkait program PPM, Rachmat juga menjelaskan bahwa strategi perusahaan mengalami transformasi seiring dengan perubahan tantangan jaman.
“Pada saat awal tambang Batu Hijau mulai beroperasi, strategi PPM fokus pada penyediaan kebutuhan infrastruktur dasar. Lalu berkembang menuju pengembangan agrikultur di tahun 2013. Setelah melakukan berbagai studi, mulai tahun 2019 strategi perusahaan berubah dan fokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan, di mana ekonomi tidak bergantung pada aktivitas pertambangan,” papar Rachmat.
Dalam rangka mengembangkan industri pariwisata yang berkelanjutan, AMMAN menyelenggarakan program beasiswa vokasi untuk bidang hospitality (pariwisata dan perhotelan) untuk mempersiapkan tenaga kerja KSB siap mengembangkan industri pariwisata di KSB yang terus berkembang. Pada akhir 2022 lalu, AMMAN juga telah memulai proyek konstruksi bandara Kiantar yang berlokasi di Kecamatan Poto Tano, untuk mempermudah akses menuju KSB sehingga dapat menarik minat investor untuk membangun industri perhotelan.
AMMAN juga menjalankan berbagai program vokasi lainnya di bidang coding, programming, desain komunikasi visual, serta teknik alat berat, serta memberikan pendampingan bagi para lulusan agar dapat langsung mendapatkan pekerjaan. Program inkubasi bisnis bagi UMKM di wilayah Sumbawa Barat juga diberikan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam hal perencanaan usaha, pengelolaan keuangan, branding, pemasaran produk, hingga dampak bisnis terhadap lingkungan dan masyarakat.(K1)