Kabar Baik, RSUD Asy – Syifa’ Kini Sediakan Layanan Baru Klinik Jantung & Pembuluh Darah

Headline, Kesehatan3890 Dilihat

Sumbawa Barat – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy – Syifa’ Kabupaten Sumbawa Barat terus berupaya meningkatkan fasilitas dan pelayanan bagi masyarakat. Kabar baiknya, kini hadir layanan baru berupa Klinik jantung dan pembuluh darah, yang ditangani oleh dokter yang handal dan berpengalaman.

Direktur RSUD Asy-Syifa dr. Carlof Sitompul menyampaikan, sebagai bentuk keseriusan dan kepedulian Management RSUD Asy-Syifa, pada Kamis,  6 Juli 2023, telah bergabung dokter spesialis penyakit dalam yang baru yaitu dr. Gus De Janardhana, Sp. PD ( Spesialis Penyakit Dalam) dan dr. Luh Putu Previyanti Dharma Putri dari KSM Jantung dan Pembuluh.

” Kami mengucapkan selamat datang kepada dr. Gus de dan dr. Evi, selamat bergabung di RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat dan mari kita bersama-sama berjuang untuk memberikan layanan paripurna kepada masyarakat, hal ini merupakan bentuk keseriusan kami dalam menyiapkan layanan terbaik untuk masyarakat Sumbawa Barat ” kata Carlof.

Menurut Carlof penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan  penyakit jantung yakni 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018.

Lanjut Carlof, data pada 2018, terdapat 4,2 juta orang warga menderita penyakit jantung, sedangkan angka kematian mencapai 14,4 persen.

“ Bahkan penyakit jantung ini menjadi beban biaya terbesar. Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung sebesar Rp.7,7 triliun. penyakit jantung menjadi penyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia.,” terang dr.Carlof.

Untuk itu lanjutnya, diperlukan kemampuan masyarakat untuk mengetahui gejala penyakit jantung dan bagaimana langkah penanganannya jika terjadi serangan jantung.

BACA JUGA :   Kembali Polres KSB Ungkap Warga Diduga Edarkan Sabu

“Jika dideteksi lebih awal, nantinya dapat mempercepat penanganan dan mengurangi angka kematian,” jelas Carlof.

Seiring hal ini, dikatakan Carlof lagi Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin telah menetapkan adanya transformasi di bidang kesehatan. Ia telah menetapkan ada 6 jenis transformasi yang akan dilakukan, yakni : transformasi Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan. Untuk Transformasi Layanan Rujukan akan dimulai dengan tiga penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia yaitu penyakit jantung, stroke, dan kanker.

Sebagai contoh menurut Carlof, untuk penyakit jantung, tidak semua provinsi memiliki rumah sakit dengan fasilitas untuk pasang ring di jantung. Kementerian Kesehatan dari 34 provinsi yang bisa melakukan operasi pasang ring itu hanya 28 provinsi. Kemudian kalau pasien sudah dipasang ring juga tidak bisa, maka tindakan berikutnya adalah bedah jantung terbuka, ini jumlahnya turun lagi dari 28 provinsi kalau tidak salah ke 22 provinsi. Sehingga Kementerian Kesehatan punya target bahwa rumah sakit di seluruh provinsi pada 2024, harus bisa melayani penyakit jantung, stroke, dan kanker.

“ Apa yang kita lakukan hari adalah langkah awal dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan dalam penanganan penyakit jantung di KSB. Setelah pertemuan antara Bpk Menkes dan Bpk Bupati beberapa waktu yang lalu, beliau langsung memerintahkan saya untuk mewujudkan pelayanan penyakit jantung hingga nanti di KSB bisa melaksanakan tindakan pemasangan ring jantung,’ ujar Carlof

Carlof juga menyampaikan, faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler adalah hipertensi, obesitas, merokok, diabetes mellitus, dan kurangnya aktifitas fisik. Sehingga untuk mencegah penyakit jantung, masyarakat disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan mengontrol tekanan darahnya. Dan, bagi penderita kencing manis atau diabetes juga perlu mengontrol gula darahnya. Karena, kadar gula yang tidak terkontrol juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

BACA JUGA :   Dua Jam Bersama UAS di Sumbawa Barat

“Selain itu, direkomendasikan melakukan olah raga atau aktivitas fisik selama 150 – 300 menit per minggu,” jelasnya.

Dibagian akhir, Carlo menyampaikan dengan hadirnya dokter spesialis penyakit dalam yang baru dan hadirnya layanan  jantung dan pembuluh darah di RSUD Asy-Syifa, sarana dan prasara pun disiapkan dan akan terus ditingkatkan sebagaimana layanan lain yang telah berjalan sebelumnya sehingga RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat bisa benar-benar dirasakan kehadirannya oleh masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *