Sumbawa Barat, taliwangnews.com-Siapa yang menyangka, bahwa dahulu semasa duduk di bangku Sekolah Mrnengah Akhir (SMA), Dr. H. W Misyafirin, MM–Bakal Calon yang mendampingi Dr. Hj. Rohmi dalam Pemiliham Kepala Daerah (pilkada) NTB itu pernah memimpin regu gerakjalan, dengan jarak tempuh sejauh 45 km. Berikut tutur ceiranya:
•Suatu hari di bulan Agustus Tahun 1981, ribuan peserta berbaris rapi dalam pasukan – pasukan gerak jalan yang dilepas dari titik start di Masbagik, Lombok Timur.
Barisan-barisan yang terdiri dari pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), instansi pemerintah dan masyarakat umum itu akan menempuh perjalanan jauh sebelum finish di Lapangan KONI NTB di Kota Mataram (sekarang kompleks Islamic Centre). Mereka adalah peserta lomba gerak jalan 45 KM yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB untuk memeriahkan HUT RI.
Sejak dulu perayaan hari kemerdekaan di bulan Agustus selalu meriah. Ada berbagai lomba dilaksanakan dari tingkat RT hingga kabupaten dan provinsi. Salah satunya lomba gerak jalan sejauh 45 km itu.
Warga menyemut di sekitar titik start dan disepanjang jalan. Mereka memberi semangat kepada para peserta. Beberapa guru dari SPP SPMA Mataram (sekarang Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Peternakan – SMK PP) juga hadir. Berbeda dengan barisan lain yang pemimpinnya rata-rata bertubuh tinggi, pemimpin barisan SPP SPMA justeru sebaliknya. Barisan sekolah yang saat itu menjadi favorit dan tujuan belajar banyak siswa dari Bali dan NTT, bahkan seluriuh Indonesia itu berperawakan kecil.
“Yang sangat berkesan, pengalaman saya memimpin pasukan gerak jalan itu. Alhamdulillah kami berhasil meraih juara satu untuk tingkat sekolah menengah atas. Saya tidak tahu juga, kenapa guru saat itu memilih saya yang bertubuh tidak terlalu tinggi untuk menjadi pemimpin,” ungkap HW Musyafirin, sosok pemimpin barisan SPP SPMA waktu itu, saat berbagi pengalaman di acara reuni akbar lintas generasi SPP SPMA / SMK PP di restoran Goyang Lidah, Mataram, Ahad 28 Juli 2024 lalu.
Sebagai perantau yang sekolah di luar daerah, Haji Firin dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan berprestasi, setia kawan dan pandai bergaul. Hal lain yang menurutnya sangat berkesan dan masih membekas hingga saat ini adalah pesan dari sahabatnya satu kamar di asrama.
“Sahabat saya, Pak Nasrifin bilang, “Firin yang lain-lain perlkerjaanmu kamu sudah selesai, tinggal satu yang harus tetap kamu lakukan. Kamu harus sholat”. Sejak itu saya mulai rutin sholat dan mengaji di asrama sampai saat ini. Itu salah satu yang membentuk karakter kami,” ungkapnya sembari menyampaikan terimakasih kepada sahabatnya yang ikut hadir di acara reuni.
Ada ribuan alumni dari angkatan 1980 hingga 2017 yang hadir di kegiatan reuni akbar. Haji Firin merupakan Alumni yang menamatkan pendidikan menengah di SPP SPMA Mataram tahun 1982 sebelum melanjutkan ke Fakultas Pertanian Universitas Mataram (UNRAM).
SPP SPMA / SMK PP Mataram berdiri sejak tahun 1956. Dengan system pendidikan semi militer dan disiplin tinggi, sekolah ini telah melahirkan ribuan alumni yang berkiprah di berbagai bidang. Tak terhitung jumlah alumni yang sukses, bukan hanya di bidang pertanian dan peternakan, tapi juga sebagai politisi, pengusaha otomotif, pemilik rumah sakit, birokrat, bahkan Menteri dan Ulama.
Di SPP SPMA, Haji Firin adalah siswa yang menonjol dan menjadi salah satu alumni yang sukses meniti karir, baik sebagai birokrat maupun politisi.
“Beliau luarbiasa, berkarir dari bawah, dari staff, naik ke kepala seksi, kepala bidang, kepala Bappeda, Sekda, dan menjadi Bupati,” ungkap Ketua Panitia Reuni Akbar, sekaligus Ketua Alumni SPP SPMA / SMK PP Mataram, Lalu Purna.
Mantan Guru SPP SPMA Mataram, H Sidi Riadi, mengaku bangga karena banyak sekali mantan muridnya yang sukses, termasuk Haji Firin.
“Ada pengusaha yang bisnisnya bukan hanya di dalam negeri tapi di luar negeri. Ada menteri, ada profesor dan ada bupati. Sudah dua alumni yang menjadi Bupati. Saya bangga pada bupati Sumbawa Barat. Setelah jadi Bupati Alhamdulillah beliau tidak lupa dan mau datang ke acara ini,” ungkap Haji Sidi Riadi, yang saat ini sudah berusia 82 tahun.
Di momen itu, Haji Firin juga didaulat para alumni untuk berbagi pengalaman dan kiat sukses sebagai pemimpin. Kiat paling ampuh untuk sukses, ucapnya, adalah kejujuran.
“Jaga kejujuran. Itu yang paling penting. Lakukan dan ucapkan sesuatu secara terukur dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Laksanakan proses dengan jujur ikhlas dan sungguh-sungguh, karena hasil tidak akan mengkhianati proses. Jika prosesnya baik maka apapun hasil yang didapat, itu adalah yang terbaik” ungkap tokoh yang Delegasi Indonesia di Open Goverment Partnership (OGP) Summit di negara Estonia, September 2023 lalu itu.(*)