Asap Perusahaan Kapur di Benete Bikin Warganet Berang

Headline, Sorot892 Dilihat

Sumbawa Barat – Sebuah Video yang menggambarkan asap dari aktivitas perusahaan kapur yang diduga milik PT Unicev di Benete Kecamatan Maluk Sumbawa Barat, mendapat sorotan warganet di Sumbawa Barat.

Dalam Video yang diunggah salah satu akun di Medsos Facebook, nampak dari kejauhan asap mengepul dan mendapat kecaman dari warga sekitar dan pengguna internet (warganet) khususnya di Sumbawa Barat.

Selain unggahan Video, warganet lainnya turut melakukan protes terhadap aktivitas tersebut.

” Kepada yang terhormat, teruntuk PT.Kapur, jika ada kerusakan atau kebocoran tolong segera di perbaiki kasihan kami yg lalu lalang berkendaraan menghirup asap yg berbahaya seperti itu apa lagi di tambah cuaca yg kadang panas Dan kadang mendung itu semakin memperburuk cuaca disini, contoh syaa padahal baru saja sembuh setelah menghirup asap yg berbau ban Yg di bakar pakek masker dobel 3 aja masih tembus bau nya, efeknya tenggorokan sakit, dada sesak, batuk filek kasihan kalo anak kecil yg hirupp tolong kebijakannyaa!,” demikian tulis salah satu warganet, dikutip KMC Media Group di Facebook, Sabtu (19/2/2022).

Warganet lainnya memberikan berbagai tanggapan.

“Apalagi sy yg berada di depan matax pt. kapur…. aslimo malam gak bisa qt duduk di teras krna baux menyengat sekali…… maux untung besar tp giliran perbaikan gak mau perusahaan macam apa ke itu,” tulis komentar akun Arva Damarji.

“Alangkah baiknya silakan dilaporkan ke aparat desa atau ke kecamatan dan instansi terkait agar dapat ditindak lanjuti sesue peraturan yg berlaku dan mendapat solusi,” timpal komentar akun Muis Sutandi.

Hingga berita ini diturunkan sejak 5 jam yang lalu saat postingan mengenai asap itu diunggah di medsos, sudah ada 48 warganet yang berkomentar dan umumnya mengecam kondisi tersebut.

BACA JUGA :   Iklan Ucapan Selamat HUT NTB Tahun 2022 // BPKAD KSB

Sejauh ini otoritas perusahaan kapur ini, belum melakukan klarifikasi terkait penyebab asap atau diduga debu yang menurut warganet itu membahayakan.(K1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *